AMBON, arikamedia.id – Rektor Universitas Pattimura (Unpatti) Prof Fredy Leiwakabessy mengatakan, mangrove itu harus di tetapkan dalam regulasi, jadi sebenarnya ada penetapan – penetapan konservasi di darat maupun di pesisir dan di pulau. Kalau memang ada pesisir katakan lah di pulau Ambon yang sudah di tetapkan harusnya area tersebut tidak boleh di tinggikan jika itu termasuk area konservasi, tapi kalau project pembangunan studi-studi kelayakan yang kemudian menetapkan dan memberikan rekomendasi bahwa area tersebut bisa di bangun a,b atau c.
“Tapi kalau konteks kerjasama dengan Indosat yang di lakukan konsolidasi digitalisasi konservasi ini satu langkah sangat strategis sangat penting karena harus memahami kita ini sudah tidak bisa lagi lari dari kenyataan perubahan lingkungan perubahan iklim yang sudah kita rasakan dampaknya sangat ekstrim sekarang, kita tidak bisa lagi memprediksi kapan hujan, kapan angin, kapan panas,” kata Rektor.
Dikatakan, Maluku juga sudah kita rasakan itu adalah bagian dari klimaks change karena itu, jika kita tidak segera melakukan langkah-langkah yang tadi disebutkan, ada mitigasi dan ada adaptasi mitigasi itu langkah-langkah awal mencegah berupaya untuk mengetahui sejak awal apa yang kemungkinan akan terjadi.