TUAL, arikamedia.id – Desa Taar, Kota Tual, Maluku Tenggara, ditetapkan sebagai Kampung Perikanan Budidaya Teripang pertama di Indonesia pada 2023 lalu. Yuk lihat aktivitasnya.
Dalam sejarahnya, Maluku memiliki potensi besar atas komoditas teripang. Bahkan pada masa penguasaan VOC kala itu, teripang kering diekspor hingga ke China. Hal ini menjadi salah satu latar belakang dari tergeraknya masyarakat Tual dalam menginisiasi budidaya teripang pada 2018 silam.

Kesadaran masyarakat akan pentingnya budidaya teripang pun perlahan-lahan mulai tumbuh. Tual kini sudah memiliki satu Hatchery atau tempat pembudidayaan teripang dan 9 kelompok pembudidaya. Bahkan, sejumlah rumah juga melakukan proses pengembangan teripang secara mandiri.
Proses pengembangan teripang dilakukan sebagai upaya untuk mendapatkan ukuran teripang yang optimal, bahkan ada yang bisa mencapai Panjang 30 cm. Selain pengembangan mandiri, di Taar ada dua metode pengembangan, antara lain budidaya intensif dan sea ranching berbasisi kearifan lokal sasi.
Melansir dari detik.com, budidaya intensif sendiri dilakukan dengan meletakkan benih di dalam petak-petak budidaya berupa waring berukuran sekitar 30 x 20 cm. Sementara untuk sea ranching sendiri, bibit ditebar secara bebas di perairan dangkal yang tenang.