WASHINGTON, arikamedia.id – Calon presiden (capres) Donald Trump masih selamat setelah ditembak sniper ketika sedang berpidato kampanye untuk pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) di Pennsylvania, Sabtu waktu setempat, diberitakan Sindonews.com.
Para saksi mata telah menceritakan detik-detik kronologi penembakan tersebut. Trump, capres dari Partai Republik, terluka dalam penembakan sebagai upaya pembunuhan terhadap dirinya. Darah segar terlihat keluar dari telinga kanannya saat dia diselamatka para agen Secret Service.
Sebelum penembakan terjadi, para saksi mengatakan mereka berusaha mati-matian untuk memperingatkan polisi bahwa seorang sniper yang membawa senapan sedang merangkak di atap.
“Anda dapat dengan jelas melihatnya membawa senapan,” kata salah satu saksi, seorang pria yang mengenakan topi MAGA 2020, kepada BBC News, Minggu (14/07/2024), menceritakan kronologi penembakan. “Kami menunjuk ke arahnya. Polisi sedang berlarian di lapangan,” ujarnya.
“Kami seperti, ‘Hei, kawan, orang di atap dengan senapan itu’. Dan polisi bertanya, ‘Hah?’ Mereka tidak tahu apa yang sedang terjadi.” Saksi mata lainnya, yang berada di sekitar lokasi kampanye, mengatakan bahwa dia dan teman-temannya melihat seorang pria berpakaian kamuflase coklat naik ke atap sebuah gedung dengan membawa senapan dan memperingatkan polisi tentang hal itu. Secret Service sedang melihat kami dari atas gudang, saya menunjuk ke atap itu—dan tahu-tahu, lima tembakan terdengar,” kata saksi tersebut, menggambarkan betapa cepatnya insiden itu. Dia menambahkan bahwa setelah pria itu menembak Trump, “Secret Service meledakkan kepalanya.”
Sepatu Trump Lepas Seorang wanita, bernama Erin, mengatakan kepada NBC News bahwa dia berdiri di barisan depan dan melihat “darah segar” keluar dari telinga mantan presiden Trump. “Senjata datang untuk memulai. Jelas. Jelas ke kanan, jelas ke kiri. Mereka bilang, ‘angkat dia’. Jadi mereka mengangkatnya. Trump bilang, saya harus pakai sepatu dulu.