AMBON, arikamedia.id – Bawaslu Maluku menilai potensi adanya politik identitas maka penting untuk media membantu Bawaslu mengurai potensi-potensi adanya politik identitas yang coba dimainkan oleh orang-orang tertentu. Sehingga dipandang perlu untuk melakukan sinergitas baik itu dengan TNI/Polri, dan juga peneyelenggara Pemilu yaitu KPU dan stakeholder lainnya, termasuk Pers.
Demikian dikatakan, Komisioner Bawaslu Maluku Stevin Melay pada Workshop Peliputan Pemilu dan Pilkada Tahun 2024 di Provinsi Maluku yang digelar Dewan Pers di Santika Premier Hotel, Ambon, Kamis, (01/08/2024).
“Ada tantangan lain, tiga hal yang Bawaslu catat karena 2024 adalah tahun politik maka kami melihat, masyarakat akan terkelompok secara politik, terpolarisasi. Kita memotret dinamika hari ini. Dinamika Pemilu dan Pilkada sampai hari ini tensi Pilkada lebih tinggi. Karena ini berkaitan dengan kepentingan elit lokal dan Pilkada ini melahirkan pemimpin yang secara jarak dia sangat dekat dengan masyarakat,” kata Doktor Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup ini.
Peran media dan informasi, kita tidak bisa menafikan kawan-kawan pers juga pasti punya hubungan-hubungan dengan calon kontestan, apalagi di Maluku secara sosio antropologi pranasi keluarga kekuatannya sangat kuat. “Kami yakin rekan-rekan media di Maluku selalu menjaga nilai indenpendensi dan profesionalitas mereka. Karena itu sudah kita uji dengan beberapa momentum poltik sebelumnya,” imbuh Stevin yang pernah menjadi Tim Seleksi KPU Maluku ini.