AMBON, arikamedia.id – Kepala Kanwil DJPb Provinsi Maluku mengungkapkan kondisi dan isu terkini yang terjadi di Provinsi Maluku dan perlu menjadi perhatian, mulai dari realisasi APBN hingga kondisi regional Provinsi Maluku. Harga komoditas cenderung fluktuatif dengan ketidakpastian yang masih tinggi.
Meskipun demikian, hingga April 2024, aktivitas ekonomi domestik terjaga baik. Inflasi domestik terkendali, namun kenaikan harga pangan perlu diantisipasi. Ditengah masih melambatnya ekonomi global yang diproyeksikan pada angka 3,2% dan berbagai tantangan ketegangan politik dunia, pertumbuhan ekonomi nasional masih tetap terjaga.
Perekonomian Maluku berdasarkan besaran PDRB atas dasar harga berlaku Triwulan I 2024 mencapai Rp14,89 Triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp8,93 Triliun. Pertumbuhan Ekonomi Maluku Triwulan I 2024 sebesar 5,41% (yoy). Pada Bulan April 2024 ini, tingkat inflasi gabungan 2 kota dan 1 kabupaten di Provinsi Maluku berada pada angka 2,43% (yoy) dan inflasi sebesar 0,29% (mtm).
Kota Ambon mengalami inflasi year on year (yoy) sebesar 2,80%, Kota Tual mengalami inflasi year on year (yoy) sebesar 2,83%, dan Kabupaten Maluku Tengah mengalami inflasi year on year (yoy) sebesar 1,81%. Inflasi year on year Provinsi Maluku terjadi karena adanya kenaikan harga tertinggi pada kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran.