AMBON, arikamedia.id – Belasan mahasiswa asal Kabupaten Buru Selatan (Bursel) yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Adat dan Lingkungan (AMPAL), menggelar aksi demonstrasi di Kantor DPRD Provinsi Maluku, Rabu (14/5/2025).
Aksi ini digelar sebagai bentuk protes terhadap dugaan pengrusakan makam leluhur oleh pihak perusahaan PT Wahana Adi Prima Mandiri.
Dalam orasinya, AMPAL menuntut untuk segera memanggil Direksi PD Panca karya untuk mencabut ijin PT Wahana Adi Prima Mandiri kami menduga operasi perusahaan secara ilegal.
Mendesak PD Panca karya untuk segera menghentikan segala aktivitas di areal lahan masyarakat adat, karena lokasi tersebut adanya kuburan (Makam) atau keramat tempat sakral masyarakat adat di kecamatan Waisama.
Menurut AMPAL Direksi PD Panca karya harus bertanggung jawab atas penggusuran kuburan keramat masyarakat adat didesa kayu putih Kecamatan Waisama Kabupaten Bursel.
“Kami juga meminta DPRD Provinsi Maluku untuk segera memanggil Direksi PD Panca karya, agar mengevaluasi kinerja Manager PT Wahana Adi Prima Mandiri, karena telah mengusur kuburan (tempat keramat) masyarakat adat di desa Kayu Putih Kecamatan Waisama Kabupaten Buru Selatan,” kata salah satu perwakilan AMPAL.