JAKARTA, arikamedia.id – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyebut pemangkasan anggaran bagai pil pahit yang perlu ditelan demi kebaikan bersama. Oleh sebab itu, menurut dia, wajar apabila banyak pihak yang menyatakan keberatan di awal penerapannya.
“Semua pasti protes. Ini ibaratnya pil pahit. Pil pahit itu pahit di awal, tapi pasti bermanfaat untuk negara. Semuanya harus terima,” ujarnya ketika ditemui di kawasan Ciater, Tangerang Selatan pada Senin, 10 Februari 2025, dikutip dari Tempo.co.
Muhaimin mendukung keputusan yang tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025 yang dikeluarkan Prabowo Subianto pada 22 Januari 2025 itu. Melalui Inpres tersebut, Prabowo menargetkan penghematan sebanyak Rp 50,5 triliun dana transfer ke daerah (TKD). Sehingga secara keseluruhan, APBN ditargetkan mengalami pemangkasan senilai Rp 306,6 triliun.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut memandang pemotongan anggaran merupakan sesuatu yang secara mutlak perlu dilakukan. Baginya pemangkasan anggaran merupakan solusi dari pemborosan anggaran yang tidak tepat sasaran. “Soal nanti kebutuhannya melakukan berbagai revisi dan revitalisasi itu proses,” tutur dia.