BeritaDaerahPendidikanUtama

Dr Gino Limmon : Penemuan Ikan Purba Coelacanth di Perairan Malut Bukti Tingginya Keanekaragaman Hayati di Kawasan Ini

24
×

Dr Gino Limmon : Penemuan Ikan Purba Coelacanth di Perairan Malut Bukti Tingginya Keanekaragaman Hayati di Kawasan Ini

Sebarkan artikel ini
Ikan purba Coelacanth kembali ditemukan di Laut Maluku Utara. (Foto: dok istimewa)

MALUKU UTARA, arikamedia.id – Ketua tim peneliti Dr Gino Limmon dari Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon mengatakan, penemuan ikan purba coelacanth (Latimeria menadoensis) dewasa di Perairan Maluku Utara ini membuktikan tingginya keanekaragaman hayati laut di kawasan ini.

Dijelaskan, bahwa penelitian ini memanfaatkan data habitat historis coelacanth, peta batimetri, serta pengalaman panjang dalam eksplorasi laut dalam.

Hasilnya, dua penyelam trimix berhasil mendokumentasikan seekor coelacanth dewasa di kedalaman 145 meter. Spesies ikan yang dilaporkan punah 70 tahun lampau itu ditemukan pada kedalaman 145 meter di bawah permukaan laut.

“Untuk pertama kalinya, kami menghasilkan foto dan video in-situ coelacanth. Sebelumnya, dokumentasi serupa hanya dilakukan menggunakan Remotely Operated Vehicle (ROV) di Pantai Utara Sulawesi dan kapal selam di Papua Nugini bagian barat,” beber Dr Gino seperti dikutip dari detikSulsel, Selasa (270/5/25).

Menurut Gino, penemuan ini juga merupakan buah dari kolaborasi internasional yang didukung olehBlancpain Ocean Commitment, yang berfokus pada penelitian ekosistem terumbu karangmesofotik dan habitatcoelacanth.

Baca Juga  Anggota DPR dari Partai Republik Norman mengatakan dia fokus pada "catatan kecil" dari RUU Trump

Ditegaskan bahwa temuan ini tidak hanya menyoroti keberadaan spesies purba, tetapi juga pentingnya menjaga ekosistem laut yang rapuh.

Sementara itu, Penasehat Tim Peneliti, Dr Mark Erdman, menuturkan bahwa temuan ikan purba di Maluku Utara ini sangat signifikan. Ia mengingatkan bahwa Coelacanth secara umum, seperti spesies yang ditemukan di Afrika, telah dianggap punah sejak akhir zaman Kapur sekitar 70 juta tahun lalu, sebelum akhirnya ditemukan kembali.

“Senang bahwa tim berhasil menjawab pertanyaan apakah coelacanth ada di wilayah Maluku Utara, namun membutuhkan waktu hampir 3 dekade untuk membuktikan,” ujarnya, merujuk pada penemuan Latimeria menadoensis pertama kali di Indonesia.

Penemuan terbaru ini semakin memperkuat status Maluku Utara sebagai salah satu habitat penting bagi ikan purba ini. Tim peneliti berharap temuan ini mendorong upaya konservasi lebih lanjut untuk melindungi habitat laut dalam yang menjadi rumah bagi spesies langka tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

INDIKASI keterlibatan Budi Arie Setiadi menjadi beking judi online di Kementerian Komunikasi dan Informatika—kini Kementerian Komunikasi dan Digital—disebut berkali-kali dalam berita acara pemeriksaan (BAP). Sejumlah kesaksian di…