Keberadaan fasilitas perikanan terintregasi di SKPT Saumlaki, seperti cold storage terintegrasi, pabrik es, tempat pelelangan ikan, hingga dermaga yang bisa menampung kapal bertonase besar, juga turut menjadi alasan pelaku usaha tertarik berinvestasi.
“Tujuan kita menginisiasi ini agar beberapa tahun yang akan datang, industri perikanan berkembang di sini. Jadi jangan khawatir, mudah-mudahan pasar yang datang itu bisa segera terealisasi. Dirjen Perikanan Tangkap akan menindaklanjuti hal ini. Investasinya kombinasi, dari dalam dan luar negeri,” bebernya.
Menteri Trenggono juga memastikan keterlibatan masyarakat maupun nelayan lokal dalam mendukung industri perikanan yang akan berjalan nantinya. Hadirnya industri akan berimbas pada terbukanya lapangan kerja baru, penyerapan hasil tangkapan nelayan, serta nilai tambah produk perikanan yang dihasilkan.


Sementara itu, Chief Representatif of Japan International Coorperation Agency, Sachiko Takeda mengapresiasi KKP dalam pelaksanaan pembangunan SKPT Saumlaki. Pembangunan sarana prasana perikanan di lahan seluas 2,12 Ha itu berjalan sejak tahun 2022 lalu dengan nilai sekitar Rp122 miliar.
Sachiko berharap pembangunan SKPT dapat membantu meningkatkan kesejahteraan nelayan, serta memberi nilai tambah produk perikanan yang dihasilkan. “Kami masih akan ada project selanjutnya untuk nelayan-nelayan bersama dengan KKP,” ungkapnya.