AMBON, arikamedia.id – Sekertaris Negeri Batu Merah Arlis Lisaholet mengatakan, intensitas hujan yang tinggi beberapa waktu lalu, mengakibatkan 37 titik di Negeri Batu Merah Kecamatan Sirimau Kota Ambon alami banjir dan tanah longsor dengan klasifikasi ringan hingga berat, tercatat sedikitnya 10 rumah mengalami kerusakan berat, memaksa penghuninya mengungsi ke rumah kerabat atau tempat ibadah.
Dijelaskan, banjir, dan tanah longsor terjadi, karena adanya kondisi tiga bendungan yang dibangun oleh Balai Sungai sejak 2021 hingga 2023, yakni Dam Petra, Yakobus, dan Rinjani.
Menurutnya, meskipun bendungan telah dibangun, sedimen yang menumpuk terutama di Dam Rinjani, menyebabkan air meluap saat hujan deras mengguyur.
“Wilayah mereka merupakan salah satu kawasan paling rawan bencana di Kota Ambon, terutama terhadap banjir dan tanah longsor. Dikarenakan wilayah Batu Merah diapit oleh dua sungai besar, yakni Way Batu Merah dan Way Luhur, serta memiliki topografi daratan, perbukitan, dan pegunungan. Kombinasi ini menjadikan wilayah kami sangat rentan, terutama saat curah hujan tinggi seperti saat ini,” ujar Lisaholet di ruang kerjanya, Rabu, (25/06/2025).
Katanya, sebagai bentuk tanggap darurat, pemerintah negeri telah menyalurkan bantuan berupa 37 lembar terpal berukuran 6×8 meter serta paket sembako kepada warga terdampak. Bantuan ini menyasar mereka yang mengungsi akibat ancaman banjir dan longsor.