Namun Masyarakat Aru Tetap Terkebelakang
AMBON, arikamedia.id – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjadikan Kota Tual dan Kepulauan Aru di Maluku sebagai lokasi modeling penangkapan ikan terukur (PIT). Program ini disambut antusias oleh nelayan dan pelaku usaha perikanan di wilayah tersebut.
Dilansir dari web KKP, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menjelaskan bahwa modeling PIT menerapkan prinsip-prinsip penangkapan ikan yang berkelanjutan dan ekosistem bisnis perikanan hulu hilir.
“Harapannya di sini bisa 5-6 kali pertumbuhannya. Karena produktivitasnya ada di sini, lalu dikembangkannya di sini, pengolahannya di sini, tenaga kerjanya juga bisa diambil dari sini, sehingga nanti multiplier effect-nya besar sekali. Itu harapannya. Jadi saat ini kita dalam proses pengujian,” ujar Trenggono baru-baru ini.
Implementasi modeling PIT bertujuan menghubungkan sektor hulu (penangkapan) dengan hilir (pengolahan dan pemasaran), mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi dan efisiensi penangkapan ikan, menjaga mutu ikan hasil tangkapan dan memperkuat hilirisasi produk, serta memberikan multiplier effect untuk ekonomi lokal.
“Saya harap pelaku usaha perikanan dan nelayan bekerjasama. Sehingga, dampak ekonomi, keberlanjutan dan sosial yang menjadi ruh PIT bisa terwujud,” kata Menteri Trenggono.