TIGA PROGRAM Strategis Nasional (PSN) di Maluku, antara cerita kita dan pelaksanaan di lapangan yang dapat direalisasi nyata ataukah hanya janji. Ini mungkin nada pesimis bagi masyarakat Maluku yang secara jelas menyaksikan bagaimana Ambon New Port gagal, ditengah perjuangan Lumbung Ikan Nasional (LIN) dari 2010 – 2024.
Padahal waktu itu tinggal selangkah saja ANP hampir terwujud, namun hanya karena aksi demo yang entah digerakkan atau diprovokasi oleh siapa mengakibatkan pemerintah pusat mengalihkannya ke daerah lain.
Kini pemerintahan yang baru program baru tentu dengan versi pemerintahan baru, benar saja program pemerintah pusat adalah Hilirisasi Sektor Perikanan, tentu ini berkaitan engan visi misi Presiden Prabowo soal ketahanan pangan.

Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa menginginkan adanya sinkronisasi antar berbagai pihak karena infrastruktur pendukung seperti pelabuhan perikanan, pelabuhan terintegrasi, listrik, telekomunikasi dan jalan adalah prasyarat yang sangat penting agar hilirisasi perikanan ini dapat terlaksana.
Mungkin maksud Gubernur Maluku dalam rangka mewujudkan Hilirisasi Sektor Perikanan, namun pemerintah provinsi (Pemprov) Maluku tidak mungkin bisa bekerja sendiri, harus disupport sepenuh oleh para wakil rakyat asal Maluku di Senayan, para senator asal Maluku DPD RI, namun yang paling utama harus ada langkah kolaboratif oleh seluruh elemen masyarakat.