AMBON, arikamedia.id – Wakil Rektor IV Universitas Pattimura (Unpatti) Ruslan Tawary ajak CSR Indosat tidak hanya melihat Mangrove tapi melihat juga ekosistim karang, ada lamun yang sebenarnya bersinergi. Maluku beda dengan Kalimantan. Misalnya Udang bersimbiosis dengan mangrove, kita punya di Kufar, mangrove nya tebal dan udangnya ada.
“Persoalannya kita belum mampu mengeksploitasi secara baik. Budidaya mungkin di Arara tapi simbiosis mangrove itu kecil kemudian di Aru, sebenarnya potensi yang ada lahan sudah ada di alam, kemudian kita mencoba Indosat dengan Unpatti akan dicoba di Hilla, mungkin kita melakukan simulasi terkait dengan itu. Bagaimana mangrove dengan udang kita punya tambak,” kata Tawary belum lama ini kepada pers di Kantor Rektorat Unpatti. .
Dikatakan, Unpatti kosern sekali dengan persoalan mangrove, yang paling terakhir matinya mangrove di sekitar PLN Poka. Waktu itu IKAPATI yang mempersoalkan itu, tegas terhadap masalah itu.
Menurutnya, sekarang ada penanaman kembali. “Waktu itu kita ketemukan minyak, saya koordinasikan ke perikanan Maluku dan Dinas Lingkungan Hidup serta PUPR, kalau wilayah itu tidak bisa kita konversi, saya juga minta PLN ganti lahannya dimana. Ini belum tuntas. Indosat bisa masuk ke kawasan itu,” tukasnya.