JAKARTA, arikamedia.id – Nikel dan timah akan terintegrasi dengan platform Sistem Informasi Mineral dan Batubara Kementerian/Lembaga (SIMBARA).
Mengutip Reuters, Sabtu (20/07/2024), peluncuran integrasi nikel dan timah ke dalam SIMBARA ini akan dilakukan pada Senin pekan depan. Adapun tujuan pengintegrasian nikel dan timah ke dalam SIMBARA adalah untuk meningkatkan pendapatan negara dan meningkatkan tata kelola pertambangan.
Indonesia sebagai produsen nikel terbesar di dunia dan salah satu penghasil timah terbesar di dunia memang tengah dalam agenda hilirisasi sumber daya alam. Sehingga, dengan terintegrasinya nikel dan timah dengan SIMBARA, pemerintah dapat melacak kedua bahan tambang tersebut dari tambang hingga ke pabrik peleburan dalam negeri.
“Perusahaan peleburan harus mendaftarkan tempat mereka membeli nikel dan lokasi tambangnya,” kata Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto, dikutip dari Reuters, Sabtu (20/07/2024).
Pabrik peleburan tidak akan diizinkan membongkar kiriman bijih dari tambang yang belum membayar royalti. Menurut Seto, SIMBARA tersebut berhasil meningkatkan pendapatan pemerintah di sektor batu bara, sehingga hal ini diharapkan terjadi pada nikel dan timah. Sistem SIMBARA juga akan dihubungkan dengan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB).