Konsultan HAM bertugas membantu klien dalam menuntaskan perselisihan atau sengketa dengan perspektif HAM. Sayangnya, belum begitu banyak advokat atau kantor hukum yang memiliki spesialisasi penanganan kasus berdimensi hak asasi manusia (HAM), melansir dari Hukumonline.com
“Sayangnya, tidak banyak lawyer yang mengambil spesialis di bidang konsultan HAM. Tadinya saya mau dirikan Asosiasi Konsultan HAM, tapi tidak ada orangnya. Saya sudah bicara dengan Bang Ifdhal Kasim (Of Counsel Husendro Group yang merupakan mantan Ketua Komnas HAM, red) dan menyusun bukunya untuk sertifikasi lawyer HAM. Karena ada pemikiran orang, yang salah, mengira urusan HAM itu hanya urusan rakyat. Salah!” tegasnya.
3 Jenis Kasus
Nyatanya banyak sekali perusahaan besar yang memerlukan jasa hukum dari kalangan konsultan HAM. Setidaknya terdapat 3 jenis kasus yang paling sering diterima oleh Husendro dalam perjalanan panjang kariernya yakni sengketa tanah, konflik perburuhan, dan konflik lingkungan hidup. Dari ketiga masalah tersebut biasanya akan berkembang sampai ke ranah pidana.
Padahal, seperti diketahui betapa dunia bisnis kini tengah ramai menggalakkan penerapan Environmental, Social, and Governance (ESG). Isu seputar pendekatan HAM dalam berbisnis tentu sedikit kurang bersinggungan dengan poin sosial (social) dalam ESG yang menjadi standar atau pedoman yang digunakan perusahaan dalam menjalankan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development.