AMBON, arikamedia.id – Kepala BNN RI Irjen Pol. Marthinus Hukom, S.I.K, M.Si, mengungkapkan hasil pengukuran prevalensi tahun 2023, mencapai 1,73%, setara dengan 3,33 juta penduduk berusia 15 hingga 64 tahun. Hal ini menantang Badan Narkotika Nasional untuk menurunkan angka prevalensi tersebut di tahun-tahun mendatang.
Demikian dikatakannya, pada Evaluasi Angka Prevalensi 2023 dan Langkah-langkah Masa Depan terhadap Pencegahan Narkoba, beberapa waktu lalu di Jakarta.
Melansir dari laman resmi, BNN, Kepala BNN menekankan bahwa pencegahan merupakan kunci utama dalam melindungi generasi muda dari ancaman penyalahgunaan narkoba. Lebih lanjut Kepala BNN menggugah hati para personel bidang pencegahan bahwa tugas sehari-hari mereka adalah tugas mulia karena bertujuan meningkatkan ketahanan diri dalam masyarakat untuk mencegah penyalahgunaan narkoba.
Kepala BNN RI menekankan bahwa dengan kolaborasi dan koordinasi dengan stakeholder lain serta saling menghormati peran fungsi masing-masing adalah penting demi keberhasilan program P4GN.
Acara Monitoring dan Evaluasi bidang Pencegahan ini menjadi momentum penting bagi BNN untuk menggalang upaya bersama dalam mengurangi prevalensi penyalahgunaan narkoba. Dengan demikian, keberlanjutan langkah pencegahan menjadi esensi dalam membangun ketahanan keluarga serta individu terhadap ancaman narkoba di tengah masyarakat.