
Awat menyebutkan, setelah pembersihan, relawan akan melakukan langkah mitigasi, seperti memisahkan sampah organik dan anorganik, maupun mengelola sampah secara berkelanjutan.
Adapun kegiatan yang menggandeng MCC – Komunitas Pencinta Lingkungan yang bergerak di bidang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil ini, Awat berharap bisa turut berkontribusi mengatasi persoalan sampah di Kota Ambon.
Terutama komunitas ini terdiri dari anak-anak muda Maluku yang mempunyai concern terhadap upaya pelestarian lingkungan alam.
Kegiatan ini juga turut didukung dari beberapa pihak eksternal lainnya seperti Dinas Lingkungan Hidup Kota Ambon, TNI/Polri, Pemerintahan Desa Galala, sekelompok masyarakat serta sejumlah Komunitas maupun Yayasan yang ada di Maluku.
“Kita semua disini berharap kegiatan ini dapat terlaksana sesuai dengan harapan dan memberikan dampak, manfaat, serta feedback yang baik pula bagi kita maupun lingkungan sekitar,” harap Awat.
Di samping itu, 285 partisipan berjibaku dalam melakukan pembersihan pantai dan berhasil mengumpulkan 6 ton sampah yang dipilah berdasarkan jenisnya masing-masing, dimana sampah organik sebanyak 4 ton dan sampah anorganik sebanyak 2 ton. Selanjutnya, sampah anorganik dicacah menggunakan mesin pencacah sampah dan hasil cacahannya digunakan sebagai material art canvas. Sedangkan, sampah organik didaur ulang agar dapat dimanfaatkan sebagai pupuk.