JAKARTA, arikamedia.id – Ekonom PT Bank UOB Indonesia Enrico Tanuwidjojo mengungkapkan Indonesia menghadapi dilema dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lebih dari 5%.
Dirinya menyampaikan pada dasarnya Indonesia perlu tumbuh lebih dari 5% untuk keluar dari jebakan kelas menengah atau middle income trap (MIT). Namun, di sisi lain, terdapat kesulitan yang menghadang Indonesia untuk dapat menyentuh target 6%.
Bahkan lebih baik lagi, butuh pertumbuhan ekonomi 7% hingga 8% untuk menjadi negara maju. “Tanpa kebijakan fiskal yang lebih ekspansif, sangat sulit untuk mencapai pertumbuhan 6%,” ujarnya dalam diskusi 2024 Fitch on Indonesia, Rabu (15/5/2024).
Enrico menyampaikan kunci dari pertumbuhan 6% yaitu melalui kebijakan fiskal yang lebih ekspansif, seperti keberlanjutan, konektivitas, dan mendorong produktivitas UMKM. Di samping itu, Indonesia memiliki 55% ekonomi di sektor informal yang tidak terekam dalam Produk Domestik Bruto (PDB).
Kondisi itu menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah. Selain itu, hilirisasi turut menjadi penopang untuk mengangkat ekonomi Indonesia menuju 6%. Tahun lalu, Indonesia mampu menunjukkan resilien dengan tumbuh 5,05% (year-on-year/yoy).