Pulau pertama yang disinggahi adalah Pulau Rhun. Tiba di Pulau Rhun warga setempat justru sedang keluar rumah menuju Neira untuk menyaksikan Lomba Perahu Belang. Karenanya rombongan tiba, kampung terlihat sepi. Istirahat sejenak, rombongan mulai menyusuri tapak sejarah Pulau Rhun dengan jalan menanjak jauh dari perkampungan dan tiba di Kebun Pala yang cukup luas.
Pulau Rhun di Kepulauan Banda memiliki sejarah gemilang sebagai pusat perdagangan pala dunia pada abad ke-17, menjadikannya rebutan sengit antara Inggris dan Belanda hingga akhirnya ditukar dengan Manhattan pada 1667 melalui Perjanjian Breda, di mana Belanda mempertahankan pala Rhun dan Inggris mendapatkan New York, mencerminkan kejayaan rempah yang kini menyisakan kenangan sejarah dan keindahan alam yang masih lestari.
Hingga kini, Pulau Rhun masih menyimpan pohon-pohon pala dan menjadi saksi bisu kejayaan masa lalu, menjadi destinasi wisata yang menawarkan keindahan alam dan sejarah kolonial yang kaya di Kepulauan Banda Kabupaten Maluku Tengah.
Selanjutnya rombongan menuju ke Pulau Kecil pasir putih tidak berpenghuni Pulau Nailaka, untuk beristirahat makan siang serta berenang bersama menikmati keindahan pantai sekitar 1 jam saja.































