AMBON, arikamedia.id – Sejumlah supir angkutan jalur Hunuth/Waiheru menyeruduk kantor DPRD Kota Ambon, kedatangan mereka tidak lain untuk memprotes pemerintah terkait ijin trayek.
Selain itu, mereka juga meminta ketegasan dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Ambon agar melakukan lebih ketat pengawasan di sejumlah titik seperti Bundaran Leimena, Ujung Jembatan Merah Putih (JMP) Indomaret, depan Maluku City Mall (MCM) hingga Polsek Baguala.
Bahkan mereka juga meminta untuk secepatnya menghapus terminal angkutan bayangan tidak resmi yang dinilai dapat merugikan para supir angkot jalur Hunuth/Waiheru.
Jefri Takaria selaku Sekretaris jalur Hunuth/Waiheru menjelaskan, bahwa terminal bayangan oleh angkutan jalur lain Alang, Liliboy, Hatu dan Laha selalu saja mengambil penumpang yang menjadi hak angkutan jalur Hunuth.
“Kita sangat terganggu dengan hal itu dan kalau penumpang kita sudah diambil oleh angkot Hatu, Alang Liliboy dan Laha, lalu angkot Hunut ini mau muat apa lagi,” ucap Takaria di DPRD Kota Ambon, Senin,(20/01/25).
Dengan demikian mereka meminta Dishub secepatnya mengambil tindakn guna mengani permasalah ini.
Di tempat yang sama Kadis Perhubungan Kota Ambon Yan Suitela mengatakan, ada 2 kesimpulan yang akan dibicarakan dalam rapat internal besok terkait angkutan Laha, Hunuth, dan Passo bersama dengan asosiasi.
