BeritaDaerahKesehatanPemerintahanUtama

Dinkes Kota Ambon Apresiasi giat Pelatihan Komunikator Kesehatan, Pelupessy : Beri Pemahaman yang Benar Terkait Imunisasi

8
×

Dinkes Kota Ambon Apresiasi giat Pelatihan Komunikator Kesehatan, Pelupessy : Beri Pemahaman yang Benar Terkait Imunisasi

Sebarkan artikel ini
Pelatihan Komunikator Kesehatan di Kota Ambon pada 15-16 November 2024, di Hotel Santika Premier. (Foto : Pemkot Ambon)

AMBON, arikamedia.id –  Komunikasi ternyata menjadi salah satu langkah efektif yang digunakan untuk meningkatkan capaian Imunisasi. Melalui Komunikasi Antar Pribadi (KAP), diharapkan akan terbangun kesadaran di kalangan para orang tua mengenai pentingnya Imunisasi guna memberikan perlindungan bagi anak terhadap penyakit berbahaya

Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy pada acara penutupan Pelatihan Komunikator Kesehatan di Kota Ambon pada 15-16 November 2024, di Hotel Santika Premier, mengakui, saat pandemi COVID – 19 terjadi penolakan terhadap imunisasi akibat banyaknya berita hoax yang beredar, sehingga capaian target imunisasi di Kota Ambon belum maksimal.

Olehnya itu, dirinya mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini yang menurutnya dapat memberikan pemahaman yang benar terkait imunisasi.

Baca Juga  Pj Gubernur Maluku Perintahkan Disdukcapil di 11 Kabupaten Kota Cepat Ambil Langkah Atasi 180 ribu Penduduk yang Belum Memiliki E-KTP

“Intinya berkomunikasi dengan baik dengan orang tua sehingga ada dalam satu pemahaman, maka imunisasi dapat terlaksana dengan baik,” ujarnya.

Salah satu Imunisasi yang gencar dilaksanakan menurutnya, adalah pemberian vaksin HPV untuk melindungi perempuan dari risiko terinfeksi virus HPV (Human Papillomavirus), penyebab utama kanker leher rahim atau serviks.

Lebih jauh disebutkan, imunisasi ini sudah mulai bisa diberikan pada anak perempuan berusia 9 tahun. Sayangnya masih banyak orang tua yang menolak.  “Pemerintah sekarang concern melalukan skrining salah satu nya dengan imuniasi tersebut, sebab ketika anak tidak diimunisasi dan saat dewasa nanti menderita penyakit tersebut maka biaya yang dihabiskan untuk pengobatan tentu sangat besar,” terangnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *