“Saya minta teman-teman media, mudah-mudahan perlahan-lahan istilah LIN itu ditransformasikan menjadi hilirisasi sektor perikanan di Maluku karena itu lebih konseptual dan operasional,” ajak Gubernur beberapa waktu lalu.

Langkah ini, lanjut Hendrik, harus dilakukan karena sejalan dengan visi pemerintahan Prabowo-Gibran yang tertuang dalam Asta Cita yang berfokus pada penguatan sektor-sektor strategis termasuk perikanan dengan mengedepankan pembangunan berkelanjutan dan pemanfaatan optimal potensi sumber daya alam Indonesia termasuk Maluku, untuk menciptakan kemajuan ekonomi yang merata dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Nah pasti harus kita lakukan karena itu sejalan juga dengan visi pemerintahan Prabowo – Gibran yang tercantum di dalam asta cita,” pungkasnya.
Sedangkan Wakil Sekretaris Jenderal Masyarakat Perikanan Nusantara (MPN) Amrullah Usemahu mengatakan awalnya spirit M-LIN ini adalah menjadikan Maluku sebagai kawasan Industri perikanan terpadu secara nasional bahkan global, dengan menghidupkan pelabuhan-pelabuhan perikanan eksisting yang ada di sekitar wilayah Maluku, sehingga jalur logistik dan suplai chain bahan baku produk perikanan dapat langsung ekspor dari Maluku.