
Wali Kota mengajak penting menjaga semangat orang basudara yang selama ini menjadi identitas khas masyarakat Ambon. Ia mengajak seluruh warga gereja untuk terus menanamkan nilai toleransi dan persaudaraan sebagai fondasi utama kehidupan bersama.
“Ambon ini rumah kita bersama. Di sini ada berbagai agama, etnis, dan budaya yang hidup berdampingan. Kerukunan ini harus terus kita rawat. Saya percaya GPM punya peran besar dalam menjaga semangat itu,” katanya.
Kota Ambon sendiri saat ini tercatat sebagai salah satu kota paling toleran di Indonesia. Berdasarkan hasil penilaian SETARA Institute tahun 2024, Ambon menempati posisi ke-11 dari seluruh kota di Tanah Air. Bodewin menyebut capaian ini merupakan hasil kerja bersama pemerintah, lembaga keagamaan, dan seluruh elemen masyarakat.
“Kita semua patut bersyukur atas capaian ini. Tapi yang lebih penting adalah bagaimana kita terus mempertahankan dan memperkuatnya, karena toleransi bukan sekadar label, melainkan sikap hidup yang harus dijaga setiap hari,” tegas Wali Kota.
Menutup pesannya, Wali Kota Ambon menyampaikan keyakinannya bahwa GPM akan terus menjadi berkat bagi Ambon, Maluku, dan Indonesia.
Ia berharap Sidang Sinode ke-39 dapat menghasilkan keputusan yang membawa gereja semakin maju dalam pelayanan dan bersinergi dengan pemerintah dalam mewujudkan masyarakat yang damai dan sejahtera.