Maluku juga berpotensi besar dalam mengembangkan industri energi baru dan terbarukan. Sumber daya air dan panas yang besar dapat dimanfaatkan menjadi sumber energi. Hal ini sangat mendukung trend global energi hijau (green energy). Aset berlimpah ini seharusnya membuat Maluku yang kaya menjadi makmur.
Sangat aneh tapi nyata, Maluku masih berada di peringkat 8 dari 10 provinsi termiskin di Indonesia. Ditambah lagi yang membuat miris, pulau-pulau yang kaya sumber daya alam itu kini tergolong wilayah Terdepan, Termiskin, dan Terluar (3T).
Fenomena dan realitas inilah yang hingga kini menjadi ‘pekerjaan rumah’ Pemerintah Daerah Provinsi Maluku untuk mencari penyebab utama ‘kutukan’ sumber daya alam ini. Situasi paradoks ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Orang Maluku tidak bisa berpangku tangan menjadi penonton sedangkan orang luar Maluku lebih berperan.
Presiden Jokowi pernah meminta keterlibatan masyarakat lokal untuk mengelola potensi alam Maluku. Tahun 2016, Presiden Jokowi menunjuk Universitas Pattimura dan Politeknik Negeri Ambon menjaring SDM lokal untuk berpartisipasi dalam mega proyek tersebut. Dari situlah, telah dibuka Jurusan Migas untuk bisa langsung ditempatkan pada mega proyek Blok Masela nanti.
