“SALUT MUTICENDRA sendiri telah mendapatkan persetujuan dari Wakil Rektor III pada desember 2024 lalu,” kata Gainau.
Katanya, SALUT MUTICENDRA kepulauan Aru memiliki makna Mutiara Indah Cenderawasih Lestari dari filososi pembangunan Kep Aru yang tertuang dalam RPJPD 2004 – 2024, makna filosofi mutiara indah cendrawasih Lestari adalah bagaimana upaya Pemda dan masyarakat menjalankan pembangunan, seperti metafora burung cendrawasih yang terbang di udara tetapi selalu mengakar pada kedalaman budaya lokal masyarakat bagaikan mutiara di dasar laut.
Tujuan utama pembentukan SALUT MUTICENDRA Kepulauan Aru tambahnya adalah untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pendidikan tinggi, meningkatkan kualitas layanan pendidikan, mendukung kegiatan akademik, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan.
Lebih lanjut dikatakan, SALUT juga berperan mendukung pengembangan daerah, sehingga diharapkan mampu memberikan dampak positif yang signifikan bagi pembangunan di Kepulauan Aru.
Direktur Universitas Terbuka (UT) Ambon, Yuli Tirtariandi El Anshori, dalam sambutannya menegaskan bahwa peresmian SALUT MUTICENDRA merupakan komitmen bersama antara UT Ambon dan Pemerintah Daerah (Pemda) Kepulauan Aru untuk pemerataan akses pendidikan tinggi dan peningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Kabupaten Kepulauan Aru.