Fenomena belanja melalui media sosial ini telah mengubah cara usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) berinteraksi dengan pelanggan mereka.
Pada masa pemerintahan presiden Joko Widodo, pemerintah melalui menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia, Teten Masduki teleh meluncurkan program ‘UMKM Go Digital 4.0” dengan tujuan untuk mendorong transformasi digital di kalangan UMKM, termasuk akses ke platform marketplace global dan pemberdayaan melalui teknologi.
Selain itu, berbagai inisiatif pendanaan dari pemerintah dan sektor swasta juga terus memperkuat ekosistem UMKM.
Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang telah ditingkatkan plafonnya serta kemudahan akses permodalan dari fintech menjadi solusi bagi pelaku UMKM untuk mengembangkan usahanya.
Pada 2024, target penyaluran KUR dipatok mencapai Rp300 triliun dengan bunga rendah yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan usaha mikro dan kecil.
Inovasi dan digitalisasi menjadi kunci untuk meningkatkan daya saing UMKM indonesia di tingkat global. Dengan dukungan dari media degital para pelaku UMKM diberikan kesempatan untuk mengakses pasar dengan lebih luas, mengoptimalkan operasional, dan meningkatkan kualitas produk.
Walaupun demikian, literasi digital dan kualitas sumber daya manusia menjadi salah satu tantangan yang perlu diselesaikan, banyak pelaku UMKM masih membutuhkan pendampingan serta pelatihan untuk mengoptimalkan teknologi yang ada.