Ia menekankan bahwa langkah ini bukan untuk kepentingan pribadi atau simbol jabatan, melainkan kebutuhan nyata masyarakat Ambon.
“Kantor wali kota yang representatif akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan membuka ruang pelayanan yang lebih baik. Ini momentum kita untuk membuktikan bahwa pemerintah hadir untuk melayani,” tandasnya. (AM-18)