Ia juga mengatakan perlu dikembangkan kesadaran ekologis bahwasannya makhluk yang diciptakan di alam ini sia-sia oleh sebab itu perlu menjaga keseimbangan.
Vanath juga mengingatkan untuk memperkuat solidaritas hidup orang basudara, karena sebenarnya makna penting silaturahim dalam kehidupan, jelasnya, merupakan kebutuhan dasar setiap manusia.
“Ibadah puasa yang telah kita lakukan sebulan lamanya, sejatinya bukan hanya untuk melaksanakan kewajiban untuk menahan lapar, haus dan kebutuhan biologis, atau bukan sekedar menghitung maaf, tetapi berharap dan memohon ampunan dan ridho-Nya, sehingga kita bisa kembali ke fitrah kemanusiaan kita yang sejati,” ungkapnya.
Ia juga mengajak untuk menjadikan Ramadan sebagai bulan untuk berefleksi dalam konteks manusia dengan Tuha, maupun konteks manusia dengan manusia, serta hubungan manusia dengan alam semesta.
Setelah Sholat Idul Fitri, Gubernur Maluku, Forkopimda, Tokoh Lintas Agama, hingga Pimpinan OPD non Muslim turut hadir di lapangan Merdeka untuk bersilaturahmi dengan masyarakat.
Sebagai informasi sebelum ke lapangan merdeka, Wagub beserta dengan rombongan yakni Forkopimda, Sekda Maluku, Ketua MUI Maluku, Kakanwil Kementerian Agama, Imam, Penghulu Masjid, serta Tokoh Muslim, berkumpul bersama di kediaman Wakil Gubernur Maluku, untuk bersama-sama menuju ke lokasi sholat Idul Fitri dengan menggunakan Bus. (**)