6. Andovi Da Lopez
Andovi Da Lopez juga turut menyampaikan aspirasi masyarakat menolak revisi UU Pilkada.
Andovi Da Lopez lantas memberikan satir yang ditujukan kepada pemerintahan yang bisa bekerja cepat. “Semua orang udah tahu gue sebenarnya sudah ngomong begini ke beberapa orang. Sebenarnya gue bangga sama DPR ini, menunjukkan kalau mereka serius bisa langsung rapat cepat,” kata Andovi. Dia memberikan contoh bahwa masih banyak Undang-Undang yang lebih penting, bahkan mendesak untuk diselesaikan. Seperti UU Perampasan Aset hingga UU Masyarakat Adat.
Dalam kesempatan itu, Andovi juga mengaku mendapat teror dari nomor telepon tak dikenal. Ia dituding jadi penyebar ajakan kekerasan dalam demonstrasi. Sebaliknya, Andovi justru meminta pendemo tertib dan tidak melakukan aksi kekerasan.***