Seperti diketahui, mendiang Bagus merupakan mahasiswa Program Sarjana Fakultas Kehutanan UGM. Sedangkan Septian adalah mahasiswa Sarjana Program Studi Teknologi Informasi, Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik UGM.

Pada Selasa (1/7), keduanya sedang melaksanakan program revitalisasi terumbu karang bersama lima mahasiswa lainnya dalam Tim KKN-PPM Unit Manyeuw dan warga lokal.
Akibat gelombang pasang dan angin kencang, perahu speed boat yang dinaiki terbalik mengakibatkan Septian dan Bagus terbawa arus.
Septian dinyatakan meninggal dunia dalam kecelakaan, namun Bagus sempat dinyatakan hilang dan ditemukan dalam keadaan meninggal pada malam harinya.
Lima mahasiswa berhasil diselamatkan, beberapa di antaranya menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPKM) berkoordinasi dengan pemerintah daerah, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), dan KAGAMA Maluku memastikan penanganan dan proses pemulangan jenazah dilakukan secara seksama.
Pada Rabu (2/7), jenazah almarhum Bagus telah tiba di Bandara Juanda dan segera diberangkatkan menuju rumah duka di Desa Butoh, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro. Kemudian menyusul jenazah almarhum Septian juga diantar ke kediamannya di Desa Brang Biji, Kecamatan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat pada penerbangan Kamis (3/7) pagi.**