2. Ketimpangan pertumbuhan pariwisata jika hanya beberapa destinasi yang dipromosikan, maka daerah-daerah lain akan semakin tertinggal dalam hal pertumbuhan pariwisata. Indonesia Timur, Sumatra, dan Kalimantan yang memiliki potensi besar akan terus menjadi “penonton” tanpa ada peningkatan signifikan dalam jumlah wisatawan dan pendapatan daerah.
3. Peluang ekonomi hilang dan lapangan kerja terbatas jika wisatawan berkurang, maka banyak usaha kecil yang bergantung pada sektor ini akan terdampak. Pengurangan jumlah kunjungan wisata juga dapat mengakibatkan pengurangan tenaga kerja di sektor perhotelan, transportasi, dan kuliner.
4. Citra Pariwisata Indonesia melemah di Pasar Global Negara-negara pesaing terus meningkatkan promosi pariwisata mereka, sementara Indonesia kehilangan daya saing jika tidak melakukan promosi yang cukup.
Wisatawan internasional cenderung memilih negara yang lebih aktif menawarkan pengalaman wisata melalui media digital , influencer, dan event internasional
Dengan demikian dapat disimpulkan ;
1. Promosi pariwisata bukan sekadar alat pemasaran, tetapi kunci utama dalam mencapai target wisatawan pemerintah dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Jika dilakukan dengan maksimal, pariwisata bisa menjadi salah satu sektor andalan yang mendukung pemulihan ekonomi nasional.