“Forum Munas APEKSI VII juga bagi Kota Ambon adalah ruang untuk mempresentasikan tentang kemajuan Ambon hari ini, sambil melihat peluang serta memperkenalkan dan mempromosikan Ambon secara luas bagi kota–kota lain di Indonesia. Mengingat potensi/sektor unggulan kita saat ini ada pada sektor Jasa, perdagangan dan pariwisata. Dan karena itu seluruh peserta Munas APEKSI dari Kota Ambon memiliki tanggung jawab membawa pesan tentang ambon yang aman, Ambon nyaman serta Ambon yang terbuka dan siap menyambut investasi dalam berbagai bidang,” tambah Lekransy.
Bagi Lekransy, kehadiran Walikota Ambon, Bodewin Wattimena, dan Tim adalah bukti bahwa pemerintah Kota Ambon punya komitmen memperkuat sinergi antar kota dalam membangun Indonesia yang lebih baik, dan di mulai dari Ambon, Provinsi Maluku.
Penutupan Munas, lanjut Lekransy, dimeriahkan dengan pentas seni dan karnaval budaya. Kota Ambon turut ambil bagian dalam parade tersebut, menampilkan kekayaan budaya lokal yang berhasil memukau masyarakat dan peserta yang hadir.
“Munas APEKSI VII telah selesai, tetapi tugas dan tanggungjawab katong (kita) untuk kalesang (peduli) bangun Ambon tidak pernah akan selesai. Slogan Beta par Ambon , Ambon par Samua memiliki makna filosofi, sosiologi yang dalam; bahwa sesungguhnya Ambon ini milik semua orang, dan karena itu bikin bagus Ambon butuh kerelaan katong semua untuk kasih yang terbaik bagi Kota ini,” tutup Lekransy. **