AMK menambahkan, infrastruktur perlengkapan dan permodalan akses transportasi antar pulau tidak digunakan secara baik. Apalagi selama ini bantuan-bantuan perikanan yang sudah diberikan kepada masyarakat tidak bisa didampingi dengan pendamping yang baik. Tidak bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.
Keluhan yang sama juga disampaikan Cawagub Nomor urut 2, Michael Wattimena, bahwa Maluku memiliki 3 WPP pertama laut Aru, yang kedua Banda, ketiga laut Seram. Kontribusi ikan dari ketiga WPP tersebut adalah 1/3 untuk nasional.
Ditegaskan, tapi apa yang kita dapatkan zero (nol), untuk itu ke depan kita harus jadikan laut tidak saja kita ekspor mentah-mentah atau dicuri mentah-menta keluar. Menurut Wattimena, saatnya Maluku harus membangun hilirisasi, supaya rubah yang tadinya bahan mentah menjadi bahan jadi.
“Presiden SBY sudah membuat LIN, dan pak Jokowi sudah mengimplementasikan pada Ambon New Port untuk membuat yang namanya bahan baku baku menjadi bahan jadi,” sambungnya.
Pernyataan Cawagub Michael Wattimena ini dalam fakta di tengah masyarakat, LIN masih belum berjalan maksimal karena kongkritnya di lapangan Ambon New Port (ANM) tidak berjalan dan gagal diimplementasikan.
