AMBON, arikamedia.id – Penentuan isu strategis RPJMD dikaitkan dengan RPJMN Wilayah Maluku 2025 – 2029 masing-masing masih minimnya hilirisasi komoditas unggulan pada sektor perikanan, pertanian (cengkeh) dan pertambangan (minyak).
Belum optimalnya diversifikasi ekonomi khususnya pada pengembangan sektor pariwisata. Belum meratanya akses dan kualitas pendidikan dan layanan kesehatan (tenaga pendidik dan kesehatan, sarana prasarana dan pengembangan kurikulum yang relevan).
Belum optimalnya penguatan ketahanan bencana dan perencanaan penanggulangan bencana. Masih minimnya pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan (perlindungan lingkungan, keberlanjutan ekologis, pemberdayaan mayarakat lokal untuk pengelolaan SDA). Belum optimalnya infrastruktur transportasi dan telekomunikasi untuk meningkatkan konektivitas antar pulau.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bappeda Maluku Anton Lailossa pada materi Rancangan Awal RPJMD Provinsi Maluku tahun 2025 – 2029.
Rancangan Teknokratik RPJMD 2025 – 2029 yakni belum optimalnya infrastruktur dasar serta infrastuktur transportasi dan telekomunikasi untuk meningkatkan konektivitas antar pulau, kesenjangan antar wilayah, SDM yang berdaya saing terbatas.