Dari bursa AS, Wall Street ambruk berjamaah pada perdagangan Kamis atau Jumat dini hari waktu Indonesia. Indeks S&P jeblok 274,45 poin atau 4,84% dan ditutup di 5.396,52. Penutupan kemarin menjadi hari terburuk sejak Juni 2020 atau awal pandemi Covid-19.
Dow Jones Industrial Average anjlok 1.679,39 poin, atau 3,98%, ke 40.545,93. Pergerakan ini juga menandai sesi terburuknya sejak Juni 2020.
Nasdaq Composite merosot 5,97% dan berakhir di 16.550,61, mencatat penurunan terbesar sejak Maret 2020.
Penurunan di seluruh ekuitas terjadi di hamper semua saham dan sektor, dengan lebih dari 400 konstituen S&P 500 mengalami kerugian.
Kinerja S&P 500 kemarin juga menjadi level terendah sejak sebelum kemenangan pemilu Trump pada 5 November 2024. Indeks acuan ini sudah jeblok 12% dari rekor penutupannya yang dicapai pada Februari.
Bursa Wall Street jeblok sejalan dengan ambruknya saham perusahaan multinasional.
Nike dan Apple masing-masing turun 14% dan 9%. Catatan ini menjadi sinyal jika perusahaan besar yang menjual barang impor mengalami pukulan paling keras.
Five Below jatuh hampir 28%, Dollar Tree anjlok 13%, dan Gap merosot 20%. Saham teknologi juga turun dalam suasana pasar yang menghindari risiko, dengan Nvidia turun hampir 8% dan Tesla lebih dari 5%.