Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah saat ini masih menghitung jumlah pasti penerima dan skema penyaluran bantuan tersebut. Tunjangan guru non-ASN ini akan menjadi bagian dari empat program pendidikan nasional yang rencananya diluncurkan Presiden Prabowo pada 2 Mei mendatang, bersamaan dengan rehabilitasi sekolah, digitalisasi pendidikan, dan dukungan pendidikan untuk guru yang belum menempuh pendidikan D4 atau S1.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti mengoreksi penyebutan tunjangan guru non-ASN tersebut. “Bukan tunjangan ya sebutannya, tapi bantuan untuk guru honorer,” kata Mu’ti.
Bantuan untuk guru honorer ini, kata Mu’ti, merupakan bagian dari empat paket program prioritas yang akan diumumkan Presiden. Tiga program lainnya adalah pelaksanaan rehabilitasi sekolah, digitalisasi pendidikan, serta bantuan pendidikan bagi guru yang belum menempuh pendidikan D4 atau S1, dilansir dari Tempo.co.
Mu’ti belum merinci besaran bantuan maupun jumlah guru honorer yang akan menerima manfaat tersebut. Namun, ia menegaskan bahwa inisiatif ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan guru tidak tetap sekaligus mendukung penguatan kompetensi pendidik di tingkat dasar dan menengah. ***