Kendala utama yang mereka alami yaitu masalah air untuk mengairi sawah, apalagi sawah tadah hujan seluas 135 ha sudah dikelola dari tahun 2012 dengan menggunakan irigasi sekunder.
Untuk itu kedepannya mereka minta perhatian komisi II untuk mendorong Dinas pertanian bangun sumur dangkal, karena Bendung WaiBobi II terkendala pintu air dan sedimen terlalu tinggi, sehingga tidak mampu menampung air.
Sebenarnya dinas pertanian kabupaten SBT telah menyurati BWS Maluku, namun hingga kini tidak pernah ditindaklanjuti begitu juga Bendung Waimatakabu akibat pasokan air berkurang petani hanya bisa panen mencapai 2-4 ton, jika pasokan air terpenuhi hasil panen bisa 5-6 ton.
Untuk merespons usulan mereka , maka Komisi II mengharapkan kedepannya kelompok tani di lokasi ini secepatnya memberikan informasi ke instansi teknis terkait perbaikan jaringan irigasi.”pungkasnya.
“Bantuan ternak sapi yang diberikan masing-masing kepada kelompok ternak sapi sebanyak 10 ekor yaitu untuk kelompok ternak sapi kampung kodok desa’ Bula dan kelompok ternak Rejeki Kampung gorom. Bula melalui aspirasi tahun 2023 lalu.