BeritaNasionalOpiniTNI dan POLRIUtama

Kisah Usapan Tangan Soekarno ke Kepala Luhut dan Doa yang Jadi Kenyataan

6
×

Kisah Usapan Tangan Soekarno ke Kepala Luhut dan Doa yang Jadi Kenyataan

Sebarkan artikel ini

Kariernya terus menanjak. Doa Bung Karno mulai menunjukkan wujudnya.

Doa yang Menjadi Kenyataan

Kilau perjalanan Luhut mencapai titik penting saat ia dipercaya menjadi Duta Besar RI Berkuasa Penuh untuk Singapura pada era Presiden B.J. Habibie. Pintu itu membuka langkah-langkah berikutnya: Menteri Perindustrian dan Perdagangan pada masa Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Ketika dilantik menjadi menteri, sang ibunda berbisik penuh haru:

> “Akhirnya kau jadi menteri juga, Luhut.”

Dan saat itu, memori tentang usapan kepala Bung Karno kembali terngiang.

Antara Loyalitas dan Prinsip

Setelah satu tahun menjabat, Luhut harus meninggalkan kursinya karena Presiden Gus Dur lengser. Ia sempat ditawari masuk kabinet Presiden Megawati Soekarnoputri, tetapi menolaknya:

Baca Juga  GBPM Merealisasi Komitmen Pelaksanaan 16HKTP 25 November – 10 Desember 2025, ”Perempuan Indonesia Berhak Atas Perlindungan, Keadilan dan Pemulihan”

> “Karena saya solider dan hormat kepada Gus Dur.”

Sikap seorang ksatria.

Melayani Lagi, Untuk Negeri

Pada masa pemerintahan berikutnya, Luhut memilih fokus membangun bisnis. Namun takdir kembali memanggil. Di era Presiden Joko Widodo, Luhut kembali ke pemerintahan dan kini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia.

Dan terbukti sudah: Sebuah usapan kepala pada hari yang jauh di masa lalu, telah menjadi garis besar perjalanan seorang anak bangsa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Sedangkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur RSUD Dr.Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan, mengeluarkan Visum Et Repertum, atas permintaan tertulis dari Kodam  VI MulawarmanPolisi Militer melalui…