
“Ini agar semua orang bisa tau berapa besar kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang di berikan kepada pihak Ketiga dan pihak Ketiga kepada Pemerintah Daerah Maluku.” tutup BGW.
Sedangkan, anggota Komisi III DPRD Maluku Fauzan Husni Alkatiri mengakui telah melihat langsung semua sudut bangun dari Mess Maluku yang dibangun dengan menelan anggaran 20,7 miliar tersebut, dilansir dari Siwalimanesw.com 14 Mei 2024.
“Fokus pengawasan dari Komisi III lebih menitik beratkan pada pekerjaan yang dilakukan Cipta Karya Dinas PUPR Maluku dan ternyata pekerjaan sudah selesai seratus persen,” ujar Alkatiri kepada siwalimanews melalui telepon selulernya, Selasa (14/5).
Hasil pengawasan yang dilakukan Komisi III menurut Alkatiri, menjawab semua polemik di tengah masyarakat terkait dengan kesiapan proyek Mess Maluku.
“Kita sudah minta pertanggungjawabkan terkait rehabilitasi Mess Maluku yang mencapai empat tahun dan sudah dijawab. Bahwa memang telah dianggarkan penyelesaian secara menyeluruh dalam satu tahun anggaran tetapi anggaran tersebut mengalami rekofusing akibat covid-19,” ujarnya.

Sebelumnya, diberitakan arikamedia beberapa waktu lalu, Wakil Ketua Komisi I DPRD Provinsi Maluku, Jantje Wenno mengatakan renovasi Mess Maluku telah berjalan selama empat tahun, mulai dari tahun 2020-2023. Bahkan anggaran untuk merenovasi gedung yang memiliki 57 kamar itu sangat fantastis mencapai Rp20,7 miliar.