AMBON, arikamedia.id – Kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Maluku, Basyir Tuhepaly, menanggapi kritik yang dilayangkan oleh Kader IMM Cabang Ambon terhadap Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Maluku, Dr. Jais Ely. Ia menilai kritik tersebut cenderung bersifat tendensius dan diduga sebagai isu titipan yang diarahkan oleh pihak tertentu.
Menurutnya, pola semacam ini tidak mencerminkan nilai-nilai kemuhammadiyahan yang menjunjung tinggi objektivitas, integritas, dan etika dalam menyampaikan kritik. Dia juga mengingatkan bahwa IMM sebagai gerakan moral dan intelektual seharusnya menjauhkan diri dari sikap fitnah dan prasangka yang dapat merusak citra organisasi.
“IMM harus menjadi gerakan yang menjaga marwahnya, bukan menjadi alat dari kepentingan tertentu. Kritik boleh dan perlu, tapi harus berdasarkan data, analisa objektif, dan semangat perbaikan,” tegasnya.
Basyir juga mengajak seluruh kader IMM di semua tingkatan untuk tetap konsisten berpijak pada prinsip kebenaran, kejujuran, dan nilai-nilai keilmuan dalam bersikap, terutama saat menyuarakan kritik terhadap pihak mana pun.
“Opini yang disampaikan terkesan tidak murni dari keresahan kader, melainkan seolah digiring oleh agenda tertentu. Ini sangat disayangkan,” ujar Basyir dalam keterangannya. Dirinya menyebut bahwa pola semacam ini tidak mencerminkan nilai-nilai kemuhammadiyahan yang menjunjung tinggi objektivitas dan etika dalam menyampaikan kritik.