Dalam kunjungan kerjanya, Mitra mengungkapkan bahwa banyak masukan dari para stakeholder pariwisata, baik dari pelaku pariwisata sendiri, organisasi di bawah naungan pariwisata, maupun organisasi eksternal, serta pentingnya pemetaan pariwisata berdasarkan kultur masing-masing daerah.
“Berkaitan dengan pariwisata, banyak hal-hal yang dikemukakan oleh para stakeholder, dan memang sangat kompleks persoalan yang harus diselesaikan. Kalau pemetaan, harus berdasarkan kultur masing-masing. Misalnya, Jawa Barat berbeda dengan Sulawesi Selatan dan Jawa Timur. Jadi memang harus ada perhatian khusus di mana geo pariwisata bisa dikembangkan,” tegas Politisi Fraksi PAN ini.
Selain itu, Politeknik Pariwisata (Poltekpar) di Sulawesi Selatan telah hadir untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas di sektor pariwisata, dengan menekankan pentingnya penguasaan bahasa asing bagi para pelaku pariwisata
“Poltekpar sudah sekian lama hadir menyiapkan SDM yang akan terjun langsung ke dunia pariwisata. Namun, Poltekpar harus didukung dengan sumber daya yang memadai untuk melengkapi fasilitasnya, yang mampu meningkatkan kualitas bahasa generasi kita,” ujarnya.
Di akhir wawancaranya, Mitra berharap agar Kementerian Pariwisata dan Kementerian Pendidikan dapat berkolaborasi untuk membuat lembaga pendidikan yang menghasilkan SDM berkualitas di sektor pariwisata. “Harapan saya, Kementerian Pariwisata dan Kementerian Pendidikan hadir membuat lembaga pendidikan yang menghasilkan SDM berkualitas, baik dalam pelayanan, keterampilan, dan penguasaan bahasa,” pungkasnya.(***)