“Dalam menghadapi persoalan tersebut, Gerakan Pramuka sangatlah tepat untuk mengkanalisasi situasi saat ini. Gerakan Pramuka memberikan pendidikan life skill, soft skill, hard skill, serta dilengkapi dengan kecerdasan SESOSIF yaitu kecerdasan Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, dan Fisik yang menjadi postur ideal seorang Pramuka sebagai generasi pembawa perubahan untuk bangsa Indonesia,” terang Budi Waseso.
Sebagai organisasi pendidikan non formal, menurut Budi Waseso, Gerakan Pramuka realitanya tidak hanya sekadar menangani pembangunan karakter (character building) tetapi juga berperan aktif pada bidang lainnya seperti pengabdian masyarakat.
“Di antaranya melakukan perbantuan berbagai kebencanaan, terlibat pada tim Search and Rescue (SAR), melaksanakan kegiatan Bakti seperti bedah rumah di berbagai penjuru tanah air, aktif dalam
berbagai kegiatan lingkungan seperti penanaman pohon, pembersihan fasilitas umum, pembersihan sarana ibadah, dan sosialisasi hemat energi,” sebutnya.
Selain itu, lanjut Budi Waseso, Gerakan Pramuka juga telah melakukan adaptasi teknologi, turut andil dalam mewujudkan ketahanan pangan dengan membuat Sekolah Pertanian Terpadu yang bekerjasama dengan Food and Agriculture Organization (FAO), memberikan pelatihan kepemimpinan kepada generasi muda secara berkelanjutan, dan mengembangkan program kewirausahaan dalam rangka berkontribusi pada pembangunan ekonomi nasional.