Lebih jauh, Wapres menuturkan bahwa Gerakan Pramuka merupakan salah satu garda terdepan untuk mengajak segenap elemen bangsa memperkukuh pilar-pilar pembangunan. Sekaligus juga mencontohkan bagaimana nilai-nilai Pancasila yang tertanam dalam diri menjelma menjadi kebiasaan dalam keseharian.
“Sejarah menunjukkan bahwa meskipun Indonesia adalah negara besar dan majemuk, dengan nilai-nilai Pancasila, kita mampu menghadapi masa-masa sulit,” sebut Wapres. “Pancasila hadir sebagai instrumen yang mempersatukan kemajemukan suku, agama, ras, etnis, budaya, dan geografis melalui kebinekaan,” imbuhnya.
Meski begitu, tutur Wapres, perkembangan dunia yang begitu cepat memunculkan berbagai tantangan, mulai dari konflik geopolitik global, perubahan iklim, ancaman ketahanan pangan dan energi, kejahatan teknologi, hingga ketimpangan pembangunan yang kesemuanya dapat melunturkan nilai-nilai Pancasila.
“Untuk itu, dalam menghadapi tantangan-tantangan ini, saya harap Gerakan Pramuka mampu mencegah terjadinya distorsi nilai-nilai Pancasila, sehingga nilai-nilai ini terus terjaga eksistensinya dan terinternalisasi pada setiap warga negara,” tandasnya.
Sebelumnya, sependapat dengan Wapres, Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka Komjen Pol. (Purn.) Budi Waseso menyampaikan bahwa bangsa Indonesia saat ini tengah dihadapkan dengan berbagai tantangan zaman yang penuh ketidakpastian. Selain itu, perkembangan teknologi dan komunikasi telah menyebabkan hilangnya batas-batas negara, maraknya judi online yang menerpa generasi muda, aksi bullying, kasus narkoba, pornografi, hingga budaya asing yang telah menggerus semangat gotong royong dan nasionalisme generasi muda.