“Kota Ambon itu sebagai central of gravity dari Maluku sehingga ini dinamis dari setiap minggu terus kita update ada forum tertentu untuk menyamakan persepsi juga kabupaten lain di Maluku akan kita update jadi ada beberapa pertimbangan mulai dari story ancaman pembakaran kantor KPU kemudian PSU, konflik antar penyelenggara Pemilu termasuk yang sangat kuat adalah tapal batas,” pungkasnya.
Harapan kami pada saat Pilkada nanti mereka tidak melakukan resistensi karena namanya pesta demokrasi kita laksanakan dengan sukacita kalau dengan intimidasi berarti nanti berurusan dengan kepolisian atau penegakan hukum. (AM-29)