AMBON, arikamedia.id – Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Maluku, Kol Pas Drs. R. Harys Soeryo Mahendro, M.M menjelaskan, menghadapi Pilkada serentak 2024 dalam pemetaan kerawanan BIN tetap berkoordinasi dengan Bawaslu Maluku, Polda dan Kodam.
Tugas dari intelijen adalah memberikan solusi, kita akan memberikan masukan ancaman gangguan hambatan dan tantangan tapi kita juga akan memberikan solusinya dengan harapan rekan-rekan TNI maupun Polri terutama Bawaslu sudah mengantisipasi misalnya akan terjadi sesuatu kita memberikan mitigasinya.
“Secara umum di depan mata kita nanti ada dua event yang perlu kita antisipasi jelas yang pertama terkait dengan Pilkada yang kedua adalah transisi pergantian pimpinan karena ada upaya-upaya untuk menggiring atau membawa September ini September yang bermasalah September hitam September gelap di mana ada beberapa isu yang diangkat,” katanya dalam presentasi di acara Peluncuran Pemetaan Kerawanan Pemilihan Serentak Provinsi Maluku 2024 yang dihelat Bawaslu Maluku, baru-baru ini di Santika Premier Hotel Ambon.
Dia mencontohkan di depan mata terkait dengan penolakan RUU Pilkada kita petakan. Terkait dengan Pilkada bukan nakut-nakuti, terindikasi nanti pada saat Pilkada eskalanya lebih tinggi dibanding saat pilpres. Tapi jangan khawatir walaupun ada indikasi seperti itu tapi intelijen dari Kodam dan Polda Maluku menginformasikan memberikan laporan secara cover kita berusaha bentuk pelanggaran sesuai tupoksi daripada Bawaslu dengan tegas untuk menyatakan atau mengklaim itu bentuk pelanggaran supaya tidak berkembang itu yang terkait perbedaan Pilkada dengan pilpres.