AMBON, arikamedia.id – Kader PDI Perjuangan Febry Calvin Tetelepta (FCT) mengatakan, Senin (29/07/2024), aksesbilitas yang sangat rendah, aktivitas antar pulau menjadi sangat serius termasuk pulau Seram yang belum terkoneksi dengan sangat baik, mendorong dirinya ingin memperbaiki banyak hal di negeri Raja-Raja ini.
Dikatakan, Sumber Daya Manusia (SDM) yang sangat rendah termasuk mempengaruhi soal pembangunan di Maluku. “Kita punya afirmasi yang sangat serius terhadap 6 daerah tertinggal di Maluku. Tanimbar, Aru, Seram Bagian Barat (SBB), Seram Bagian Timur (SBT) dan Buru Selatan (Bursel), sumber dari Bappenas karena itu proses percepatan pembangunan di Maluku harus serius dilakukan,” ujarnya.
Bagaimana menjawab tantangan ini. Ada tiga hal, soal transformasi kepemimpinan, perubahan paradigma, kerjasama multi pihak.
Tahun 2024 – 2029 adalah tahun percepatan kerja. Tidak bisa lagi kerja, masuk pagi, pulang sore yang penting dapat gaji. Percepatan kerja dan strategi kerja harus diperbaiki. Tidak sekedar bekerja perbaikan. Kerjanya adalah kerja percepatan.
Demikian sekelumit yang disampaikan FCT dalam menjawab tantangan pembangunan Maluku ke depan seperti tertuang dalam Visi-Misinya.(AM-29)