AMBON, arikamedia.id – Tahun ini merupakan tahun ular kayu yang menandakan kebijaksanaan, transformasi, dan ketahanan, sehingga masyarakat Tionghua harus banyak melakukan perubahan-perubahan.
Perayaan Tahun Baru Imlek di Maluku biasanya dikemas dalam bentuk ramah tama yang berarti semua orang harus berkumpul dan bergembira.
Kota Ambon harus menjadi Kota yang lebih baik dari sebelumnya dengan mengedepankan kerukunan dan tidak mudah terpecah bela.
Demikian dikatakan Ketua Yayasan Simpati Kota Ambon Edison Patty sekaligus berharap warga Tionghua dapat memberikan kontribusi yang besar bagi kemajuan Maluku.
“Kami mengajak semua warga Tionghua untuk menjaga kedamaian di bumi raja-raja,” kata Patty saat di wawancarai awak media usai mengikuti perayaan Tahun Baru Imlek di gedung Presisi Polda Tantui Ambon, Rabu,(29/01/25).
Dia meminta dengan adanya pemerintahan yang baru, pemerintah dapat melakukan program kerja yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Patty memberikan apresiaisi kepada pemerintah, baik di tingkat provinsi maupun kota, yang telah bekerja maksimal sehingga memberi kepercayaan untuk terus berinvestasi dan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat.
“Yayasan Simpati saat ini memiliki rumah duka di Jalan Raya AY Patty Ambon serta makam di Benteng dan Rumah Tiga. Namun, karena keterbatasan lahan, pihaknya telah membeli tanah tambahan seluas 31.642 meter persegi di Dusun Taeno, Desa Rumah Tiga untuk pemakaman,” katanya.