Gelondongan-gelondongan kayu yang melatarbelakangi banjir besar yang memakan banyak korban di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat menjadi sorotan.
Pertanyaan yang sering muncul adalah dari mana asal usul kayu gelondongan tersebut.
Dilansir dari TribunJatim.com, hingga kini misteri kayu-kayu gelondongan di banjir Sumatera masih ditelusuri asal-usulnya, aparat-aparat negara bergerak.
Menurut Kementerian Kehutanan (Kemenhut), kayu gelondongan di lokasi banjir Sumatera terdiri dari banyak jenis pohon.
Jenis Kayu Gelondongan di Banjir Sumatera
Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama Luar Negeri Kemenhut, Krisdianto, menjelaskan berdasarkan hasil sampling identifikasi di Kecamatan Batang Toru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, kayu itu tidak berasal dari satu jenis saja.
“Ada jenis Mempisang (Mezzettia sp) dari kelompok rimba campuran, Tanjung (Mimusops sp) dari kelompok kayu indah 2, Simpur (Dillenia sp) dari kelompok rimba campuran, Pasang (Quercus sp) dari kelompok kayu indah 2, Nyatoh (Madhuca sp) dari kelompok kayu komersial 1, dan batang sawit,” kata Krisdianto kepada Kompas.com, Jumat (5/12/2025).
Kelompok kayu komersial, kayu rimba campuran, dan kayu indah sebagaimana disebut di atas merupakan klasifikasi berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 163/Kpts-II/2003.










