“Bahwa prakteknya hari ini ternyata menurun, maka kita semua punya kewajiban melakukan refleksi dan evaluasi,” kata Lolly.
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI August Mellaz mengatakan partisipasi pemilih pada pilkada 2024 di bawah 70 persen. Dalam pernyataannya di Jakarta pada Jumat, 29 November 2024, dia menuturkan angka tersebut masih dapat dikategorikan normal.
Namun sebelumnya pada 23 November 2024, Komisioner KPU RI Idham Holik mengungkapkan lembaganya menargetkan tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada 2024 mencapai 82 persen.
Menurut catatan KPU, 81,78 persen pemilih menggunakan hak pilihnya pada pemilu presiden (Pilpres) 2024; kemudian 81,42 persen untuk pemilu anggota legislatif (pileg); dan 81,36 persen untuk Pemilu Anggota DPD RI.
Sementara itu, anggota Komisi II dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Muhammad Toha, mengatakan terjadi penurunan partisipasi pemilih yang cukup signifikan pada pilkada kali ini. Partisipasi pemilih dalam Pilkada 2024 secara nasional mencapai 68 persen.
“Saya tidak tahu penyebabnya apa, tapi ini penting sekali dan harus menjadi evaluasi KPU dan semua pihak, termasuk oleh peserta pemilihan seperti partai politik,” kata Toha.
Berdasarkan catatan Toha, tingkat partisipasi pemilih di pilkada 2024 sebesar 68 persen. Angka tersebut turun bila dibandingkan pilkada 2020 yang tercatat sebesar 73,4 persen.