Sementara itu, Kabag Kermaops, AKBP Luther Banne S.H., M.H, dari Polda Maluku sempat membeberkan, berbagai kasus dan potensi kerawanan jelang Pemilu hingga jelang Pilkada saat ini antara lain, seperti kekerasan bersama terhadap anggota Panwaslu Kecamatan Kisar Utara pada tanggal 13 Februari 2024.
“Kerawanan aksi kekerasan pada jajaran KPU dan Bawaslu ada Polres Maluku Tenggara (Malra) itu ada lima permasalahan di sana pertama ada dugaan penelitian seksual mantan Bupati Malra saudara Muhammad Taher Hanubun masa jabatan 2018 sampai dengan 2023. Potensi kerawanannya adalah rasa Anarkis kemudian di kantor penyelenggara Pilkada bentrok atau masa warga. Kedua permasalahannya adalah aksi saling serang antara masa pendukung caleg tanggal 3 Maret kemudian yang ketiga masih ada hawaiir di kantor KPU Kabupaten Maluku Tenggara pada tanggal 10 Maret 2024 yang keempat, pembakaran dokumen berkas di salah satu ruangan kantor KPU Kabupaten Malra oleh orang tak dikenal pada tanggal 12 Maret 2024 yang kelima adalah sasi adat pada tanggal 14 Maret 2004,” jelasnya.
Dikatakan, kasus di Polres Seram Bagian Barat ada dua permasalahan, pertama permasalahan hak-hak intensif jumlah tenaga honorer atau tenaga kesehatan yang tertunda dari 3-6 bulan potensi kerawanannya adalah aksi unjuk rasa dengan blokir kantor fasilitas umum dan kekerasan bersama dan ancaman kerusakan oleh kelompok warga di TPS pasca pungut dan hitung suara pada tanggal 14 dan 15 Februari 2024.